PENGARUH BRAND IMAGE EIGER TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
FYI, tulisan ini dibuat untuk keperluan perkuliahan Bisnis Internasional di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penelitian
Persaingan
antar produsen semakin ketat mengingat banyaknya produk sejenis yang
dikeluarkan perusahaan sehingga konsumen bebas memilih produk mana yang dapat dipercaya, masing-masing
perusahaan harus mempunyai strategi agar dapat menciptakan suatu keunggulan di
antara para pesaingnya.
Untuk dapat menciptakan suatu
keunggulan bersaing, perusahaan
perlu memikirkan langkah-langkah atau strategi yang tepat untuk dilakukan agar
perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Bagi
perusahaan-perusahaan manufaktur, yang menciptakan berbagai Produk untuk
memuaskan kebutuhan konsumen, maka salah satu langkah awal yang dapat
dipikirkan oleh perusahaan adalah menentukan merek atau brand name suatu produk yang tepat pada produk-produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Seringkali perusahaan-perusahaan
mengabaikan fungsi dan kegunaan dari
suatu merek yang diberikan pada suatu produk, namun apabila diteliti lebih jauh
lagi maka pengaruh merek suatu produk dapat mempengaruhi konsumen di dalam
keputusan pembeliannya.
Menurut kutipan Tempo.com, Pelaku usaha perlengkapan luar ruangan atau outdoor tengah gencar berpikir keras guna
menghasilkan inovasi produk seiring banyaknya kemunculan bisnis baru di sektor
tersebut. Chairman PT Eigerindo Multi Produk Industri Ronny Lukito menuturkan,
ledakan usaha perlengkapan outdoor terjadi sejak tiga tahun belakangan ini. Direktur PT Maha Nagari Nusantara - perusahaan produsen
produk Torch--Ben W. Sudarmadji memaparkan brand perlengkapan outdoor dituntut untuk memiliki ciri khas
produk sebagai salah satu ikon perusahaan.
Ramainya
persaingan antara produk sejenis di pasaran membuat merek menjadi pembeda suatu
produk satu dengan produk pesaing, maka dalam hal ini brand image menjadi
sangat penting. Brand image yang positif berkaitan dengan loyalitas konsumen,
kepercayaan konsumen yang baik mengenai merek tersebut dan kesediaan konsumen
untuk menggunakan merek tersebut. Brand image yang positif membuat konsumen
untuk lebih cenderung memilih merek dimasa yang akan datang dan menolak
penawaran merek yang lain.
Suatu
organisasi yang berupaya memperbaki image-nya harus sangat sabar. Image itu
“lengket”, image akan tetap bertahan
lama setelah organisasi berubah. Daya tahan image dapat dijelaskan dengan
kenyataan bahwa sekali orang memiliki
image tertentu, mereka akan mempersepsikannya secara konsisiten dengan image itu.
PT Eigerindo Multi Produk Industri atau lebih dikenal dengan
nama Eiger ialah perusahaan nan terkenal dan terbesar di Indonesia, khususnya
pada bidang manufaktur dan ritel peralatan petualangan. Eiger menjadi pioneer
di bidangnya, dari proses nan panjang membuahkan hasil yakni kepercayaan
konsumen, sebab kwalitas produk Eiger sangat bagus. Tak heran Eiger mendapatkan
sejumlah ganjaran penghargaan sebagai produk dalam negeri terbaik.
Berikut adalah perbandingan harga antara produk eiger
dengan produk luar yang kualitasnya tidak jauh berbeda, dapat disimpulkan bahwa
dari segi harga kualitas dan kuantitas produk Carrier buatan Eiger kapasitas
65Liter jauh lebih murah daripadi produk Deuter kapasitas hanya 50Liter,
kuliatas kedua produk ini sama besar, namun harga eiger lebih terjangkau yang
sebagai produk local.
Produk Eiger juga banyak digunakan
sebagai event promosi outdoor lifestyle seperti Ekspedisi Black Borneo di
Kalimantan untuk memasarkan produk Carrier 75Liter. Ekspedisi Polwan Carstensz
untuk memperingati acara hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 72. Serta
menjadi sponsor dalam film documenter “Negeri Dongeng” yang dilakukan di 7
puncak gunung tertinggi di Indonesia.
Dalam
hal ini saya dan rekan saya
memilih produk Eiger yang banyak menyediakan produk atau alat-alat perlengkapan
petualangan atau pecinta
alam, tidak hanya perlengkapan
petualangan, Eiger melakukan diferensiasi produknya dalam memperluas pangsa
pasar contohnya seperti tas sekolah, tas travel, pakaian dengan mode saat ini
atau lebih stylis. Meskipun Eiger
melakukan diferensiasi produk tetap saja brand
image ’Eiger’ citranya melekat di benak konsumen sebagai produk yang berkenan dengan petualangan. Berdasarkan uraian
tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Image ‘Eiger’ Terhadap Minat
Beli Konsumen”.
1.2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
pengamatan dan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis, maka
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1.
Mencari tahu seberapa besar pengaruh brand image produk
Eiger tehadap minat beli konsumen pada produk Eiger?
1.3.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan latar belakang
penelitian dan rumusan
masalah yang telah diuraikan pada
bagian
sebelumnya, tujuan penelitian ini dilakukan untuk:
1.
Mengetahui seberapa
besar pengaruh brand image produk Eiger terhadap minat beli konsumen pada
produk Eiger.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kerangka Teori
2.1.1. Brand
Di dalam pemasaran suatu usaha, unsur brand atau
merek memiliki peran yang penting. The American Marketing Association dalam
Kotler &Keller mendefinisikan brand atau merek sebagai, ˝A
name, term,sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to
identify the goods or services of one seller or group of sellers and to
differentiate them from those of competitors.˝ Jika diartikan, maka brand
atau merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau
kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan suatu barang
atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya
dari competitor lain. Maka jika dilihat,
penggunaan brand atau merek sendiri mencerminkan identitas dari produk
atau jasa apa yang ditawarkan oleh penjual. Merek juga memiliki peran dalam
mengidentifikasi sumber atau pembuat produk yang memungkinkan konsumen untuk
mengevaluasi produk yang sejenis secara berbeda tergantung pada bagaimana merek
itu sendiri. Evaluasi produk itu sendiri dapat dilakukan dari pengalaman masa
lalu konsumen terhadap penggunaan produk serta bagaimana pemasaran penjualnya
apakah memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak, Kotler & Keller menyebutkan terdapat beberapa kriteria
didalam pemilihan elemen merek, antara lain :
1.
Memorable (Mudah diingat)
Merupakan suatu kondisi yang diperlukan dalam
membangun citra merek untuk mencapai tingkat kesadaran merek yang tinggi.
Elemen merek yang mendukung tujuan akan mengesankan dan menarik perhatian
sehingga memudahkan untuk diingat atau dikenal dalam pembelian atau konsumsi.
2.
Meaningful (Memiliki makna)
Elemen merek hendaknya memiliki suatu makna, baik
dengan konten deskriptif atau persuasif. Deskripsi makna yang terkandung dapat
berupa :
a. Informasi umum tentang fungsi dari produk atau layanan
b. Informasi spesifik tentang atribut tertentu dan
manfaat merek
3.
Likeable (Dapat disukai)
Konsumen biasanya akan mencari suatu merek yang dapat
menarik perhatiannya, dimana merek tersebut dapat disukai secara visual,
verbal, maupun dengan cara lainnya.
4.
Transferable
(Dapat ditransferkan)
Elemen dapat ditransferkan merupakan suatu
langkah-langkah dimana elemen merek dapat menambah ekuitas merek untuk produk
baru atau pasar baru.
5.
Adaptable (Mudah beradaptasi)
Adanya perubahan nilai-nilai konsumen dan adanya
berbagai opini menyebabkan merek harus memiliki adanya elemen yang dapat
berbaur dan mudah beradaptasi. Semakin mudah elemen merek beradaptasi dan fleksibel,
semakin mudah pula untuk memperbaruinya. Contohnya saja logo dan karakter dapat
diberikan tampilan baru atau desain yang baru untuk membuatnya tampil lebih
moderen dan relevan.
6.
Protectable
(Dapat dilindungi)
Elemen merek yang
terakhir adalah dapat dilindungi baik dalam hokum mapupun dalam persaingan.
Pemasar harus memilih elemen merek yang dapat dilindungi secara hukum dan
secara resmi mendaftarkannya pada badan hukum yang tepat dan memiliki merek
dagang yang sah.
2.1.2. Peran Brand
Kotler & Keller (2012:242) berpendapat bahwa sebuah merek memiliki
beberapa peran, antara lain :
1.
Merek memudahkan
dalam proses pemesanan dan penelusuran suatuproduk
2.
Merek membantu
untuk mengatur persediaan dan pencatatan akutansi
3.
Merek menawarkan
perlindungan hukum atas aspek atau keunikanproduk yang dimiliki
4.
Merek menandakan
suatu kualitas tertentu sehingga pembeli yang puasakan melakukan pembelian
ulang
5.
Merek menjadi
suatu sarana yang kuat untuk mengamankan keunggulankompetitif
2.1.3. Pengertian Brand Image
Menurut Kotler & Keller mendefinisikan brand
imagesebagai ˝The perceptions and beliefs held by consumers, as
reflected in theassociations held in consumer memory.˝ Hal ini dapat
diartikan sebagai persepsi dan kepercayaan yang dipegang oleh konsumen, yang
tercermin atau melekat dalam benak dan memori dari seorang konsumen sendiri.
Persepsi ini dapat terbentuk dari informasi atau pengalaman masa lalu konsumen
terhadap merek tersebut.
Kotler & Keller berkata bahwa ˝All companies
strive tobuild a brand image with as many strong, favorable, and unique
brandassociations as possible.˝ hal ini dapat diartikan semua perusahaan berusaha
menciptakan citra merek yang baik dan kuat dengan menciptakan suatu merek
seunik mungkin yang dapat menguntungkan.
Menurut
Keller dalam Tjiptono, Merek bermanfaat bagi produsen, sebagai:
1.
Sarana identifikasi
untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan,
terutama dalam pengorganisasian persediaan dan pencatatan akuntansi.
2.
Bentuk proteksi
terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
3.
Signal tingkat kualitas
bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan
membelinya lagi di lain waktu.
4.
Sarana menciptakan
asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.
5.
Sumber keunggulan
kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra
unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
6.
Sumber financial
returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
Menurut Kotler dalam
Kismono, merek dapat dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu:
1.
Brand name adalah
bagian dari merek yang bisa dilafalkan.
2.
Brand mark adalah
suatu simbol atau desain yang digunakan untuk memberikan identitas pada produk
atau untuk membedakannnya dengan produk lain.
3.
Trade character adalah brand
mark yang mengambil bentuk fisik atau sifat manusia.
Merek (brand)
merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran, karena kegiatan
memperkenalkan dan menawarkan produk barang dan atau jasa tidak terlepas dari
merek yang dapat diandalkan. Merek juga merupakan
pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengambil
keputusan untuk membeli. Merek
merupakan strategi jangka panjang yang memiliki nilai ekonomis bagi konsumen
maupun bagi si pemilik merek.Merek merupakan suatu tanda pembeda atas barang
atau jasa dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sebagai tanda
pembeda maka merek dalam satu klasifikasi barang atau jasa, tidak boleh
memiliki persamaan antara satu dengan yang lainnya. Merek atas barang
lazim disebut sebagai merek dagang yaitu merek yang digunakan/ditempelkan pada
barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang, atau badan
hukum.
2.1.4. Minat Beli
Minat
beli merupakan aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan (afekti) dan
pikiran (kognitif) terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan lalu minat beli sebagai
kekuatan pendorong atau sebagai motif yang bersifat instristik yang mampu
mendorong seseorang untuk menaruh perhatian secara spontan, wajar, mudah, tanpa
paksaan dan selektif pada satu produk untuk kemudian mengambil keputusan
membeli. Hal ini dimungkinkan oleh adanya kesesuaian dengan kepentingan
individu yang bersangkutan serta memberi kesenangan, kepuasan pada dirinya.
Jadi sangatlah jelas bahwa minat beli diartikan sebagai suatu sikap menyukai
yang ditujukan dengan kecenderungan untuk selalu membeli yang disesuaikan dengan
kesenangan dan kepentingannya dan juga dapat
disimpulkan bahwa minat beli konsumen adalah kecendrungan responden
untukbertindak sebelum keputusan membeli suatu barang.
2.1.5.
Minat
Beli Konsumen
Menurut Kotler minat beli
konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk
yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut
sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya.
Menurut Mc. Carthy minat
beli konsumen merupakan dorongan
yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka
pemenuhan kebutuhannya. Jadi dapat disimpulkan minat beli konsumen adalah
niatan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan pembelian suatu
produk atau jasa dengan pertimbangan sebelum proses pembelian berlangsung.
2.1.6.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu :
a.
Perbedaan pekerjaan,
artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat
terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan,
penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.
b.
Perbedaan sosial
ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah
mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.
c.
Perbedaan hobi atau
kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.
d.
Perbedaan jenis
kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam
pola belanja.
e. Perbedaan
usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya
terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.
2.1.7.
Indikator
Minat Beli Konsumen
Ada
beberapa indikator-indikator minat beli konsumen sebagai
berikut:
a.
Minat transaksional
Yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. Hal ini bermaksud yakni
konsumen telah memiliki minat untuk melakukan pembelian suatu produk tertentu
yang ia inginkan.
b.
Minat referensial Yaitu
kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. Hal ini
bermaksud yakni seorang konsumen yang telah memiliki minat untuk membeli akan
menyarankan orang terdekatnya untuk juga melakukan pembelian produk yang sama.
c.
Minat preferensial
Yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi
utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi
sesuatu dengan produk preferensinya.
d.
Minat eksploratif, Minat ini
menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk
yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari
produk tersebut.
2.2.
Hipotesis
2.2.1.
Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli
Konsumen
Kotler & Keller mengakatakan bahwa suatu merek
dapat membentuk niat konsumen untuk membeli merek yang paling mereka sukai. Konsumen
sendiri memilih merek terbaik berdasarkan dari atribut terbaik yang mereka
rasakan. Sedangkan Kotler & Armstrong mengatakan bahwa ˝Marketers are interested
in the beliefs that people formulate about specificproducts and services
because these beliefs make up product and brandimage that affect buying
behavior.˝ Hal ini dapat diartikan sebagai pemasar tertarik terhadap
keyakinan seseorang dalam menganalisa tentang produk atau jasa tertentu, karena
keyakinan konsumen tersebut yang membentuk suatu produk dan citra merek yang
akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Elemen dari merek sendiri akan
memainkan peran penting dalam pembentukan suatu merek. Merek sendiri harus
memiliki elemen yang bersifat deskriptif dan persuasif dimana merek dapat
dengan mudah diingat dan disukai karena hal itu akan meningkatkan citra dari
merek itu sendiri yang akan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap suatu
merek produk. Sehingga brand image berpengaruh terhadap minat beli konsumen
2.3.
Pengumpulan Data
Dikutip dari laman
eigerindo.co.id, Eiger hingga saat ini masih dipercaya sebagai salah satu
produk outdoor paling unggul di Indonesia dengan kualitas terbaik dan bertaraf
internasional. Berdasarkan review yang
penulis dapatkan mengenai produk – produk yang Eiger keluarkan, banyak
mendapatkan respon positif. Seperti yang dikutip dalam media sosial kaskus
sebagai contoh berikut:
“Produk Eiger
juga gak kalah sama produk luar, kualitas boleh di adu. Ane pake tas, celana,
sandal, sepatunya dari produk eiger” salah satu contoh komen positif atas
pemakaian produk Eiger yang kami dapatkan dari media sosial kaskus.
Kutipan dari smartbisnis.co.id juga
mengatakan bahwa berkat respon positif dari para konsumen Eiger, Ronny Lukito
selaku owner dari brand name Eiger tersebut membuka flagship store kedua
di Seminyak, Kuta, Bali, Januari lalu. Dengan harapan bisa mendekatkan produk
asli Bandung ini kepada wisatawan mancanegara yang tengah berkunjung ke Pulau
Dewata.
Bali
dipilih karena punya potensi besar untuk mengangkat nama Eiger di kancah
internasional. Selain sebagai pintu untuk ekspor, flagship store
di Bali juga bisa menjadi kantor representatif sekaligus kantor cabang untuk
internasional. Pembukaan pasar ekspor ini merupakan momentum tepat setelah
Eiger diakui dunia sejak diterima dalam pameran produk petualangan di Jerman.
Optimisme
tersebut itu semakin besar dengan rencana membuka toko di Philipina dan Jerman,
setelah sebelumnya di Malaysia. Target dalam tiga tahun mendatang adalah produk
Eiger akan menjadi produk petualangan nomor satu untuk wilayah tropis.
BAB III
ANALISIS
DATA
Berdasarkan pengertian menurut Kotler & Keller yang
mendefinisikan brand image sebagai ˝The perceptions and beliefs held
by consumers, as reflected in the associations held in consumer memory.˝
Hal ini dapat diartikan sebagai persepsi dan kepercayaan yang dipegang oleh
konsumen, yang tercermin atau melekat dalam benak dan memori dari seorang
konsumen sendiri. Hal ini menunjukan bahwa meningkatkan atau menguatkan brand
image pada suatu produk dapat bilang sebagai pondasi dari pemasaran, membuat
konsumen percaya akan brand yang dibuat melalui kualitas barang yang baik dan
selalu berinovasi merupakan hal utama bagi setiap perusaan. Membuat citra merek
yang baik juga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen akan suatu merek yang
terkemuka. Persepsi ini dapat terbentuk dari informasi atau pengalaman masa
lalu konsumen terhadap merek tersebut.
Menurut Kotler minat beli
konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk
yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut
sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya. Artinya konsumen melihat suatu barang berdasarkan
keinginannya sendiri, ketertarikan tersebut membuat konsumen memiliki keinginan
untuk mencoba bahkan membeli produk tersebut.
Dalam kasus
ini kita membahas produk dari eiger yang merupakan produsen alat-alat outdoor
terkemukan di Indonesia, eiger telah lama berdiri dan terkenal memiliki
barang-barang dengan kualitas nomor satu sampai dengan sekarang eiger banyak
menciptakan inovasi dalam setiap produknya sehingga membuat eiger menjadi salah
satu kiblat barang-barang outdoor di Indonesia yang banyak diikuti oleh
pengusaha kecil barang outdoor. Merek asli bikinan Indonesia yang bernama
lengkap PT. Eigerindo Multi Produk ini telah berproduksi sejak tahun 1993 kini
outletnya tersebar di hamper setiap kota besar di Indonesia dan membuat eiger
serius untuk terjun ke pentas internasional. Salah satu alasan kenapa eiger
banyak diminati selain karena kualitasnya baik ialah karena nama eiger sendiri
sudah melegenda. Tak hanya kualitas yang baik eiger juga merupakan spesialisasi
dari bentuk desain yang mereka buat sangatlah inovatif dan mereka terus
berkembang hingga sekarang.
Tagline
yang diusung eiger kali ini yaitu Mountain And Jungle Cross Series, Engineered
For Tropic Advanture, jargon ini seolah-olah menyiratkan bahwa merek luar
kurang cocok jika dipakai di Indonesia yang beriklim tropis. Tamparan keras
buat merek outdoor import , eiger gencar memposting taglinenya diberbagai media
sosial. Hal ini menguatkan brand image mereka bahwa produknya memang dirancang
untuk dipakai di daerah tropis.
Soal harga,
eiger kini memang kian mahal di berbagai produknya hal ini dikarenakan bahwa
eiger meningkatkan kualitas produknya untuk serius menggarap pasar
internasional. Namun bila melihat salah satu
indikator dari minat beli yaitu Minat
eksploratif, Minat
ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai
produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat
positif dari produk tersebut. Masalah harga
tidak menjadi yang utama bila melihat nama besar dari eiger yang sudah
melegenda karena konsumen akan menilai bahwa barang yang dipakai merupakan
salah satu barang yang branded di kelasnya.
Berarti
menurut Kotler & Armstrong yang mengatakan bahwa ˝Marketers are
interested in the beliefs that people formulate about specific products and services
because these beliefs make up product and brand image that affect buying
behavior.˝ Hal ini dapat diartikan sebagai pemasar tertarik terhadap
keyakinan seseorang dalam menganalisa tentang produk atau jasa tertentu, karena
keyakinan konsumen tersebut yang membentuk suatu produk dan citra merek yang
akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Elemen dari merek sendiri akan
memainkan peran penting dalam pembentukan suatu merek. Penelitian ini
menunjukan bahwa brand image sangat berpengaruh dengan minat beli konsumen dan
hal tersebut bisa diangkat oleh eiger untuk menggarap pasar internasional nya
dengan brand image yang kuat dengan nilai sejarah, kualitas dan inovasinya.
BAB IV
4.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara
keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Sesuai dengan
tagline Produk Eiger yaitu Mountain And
Jungle Cross Series, Engineered For Tropic Advanture, memang cocok untuk
dipakai di daerah beriklim tropis terutama di Indonesia sendiri.
2.
Penelitian ini
menunjukan bahwa brand image memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli
konsumen dan hal tersebut bisa diangkat oleh eiger untuk menggarap pasar
internasional nya dengan brand image yang kuat dengan nilai sejarah, kualitas
dan inovasinya.
4.2. Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka saran
yang dapat penulis berikan antara lain:
1.
Produk Eiger
telah memiliki brand image yang baik sebagai produk yang berkualitas. Oleh
karena itu brand image tersebut harus tetap dijaga dan dipertahankan dengan
cara menciptakan produk yang mengutamakan standar mutu dan kualitas yang bagus
ketika barang hendak dipasarkan. Karena membangun sebuah merek memerlukan waktu
yang lama. Dengan brand image yang baik dapat menjaga loyalitas konsumen
sehingga tetap menggunakan produk Eiger.
2.
Untuk menggarap
pasar internasional dan lebih dikenal produknya, menurut penulis PT. Eigerindo
Multi Produk sebaiknya lebih sering melakukan promosi atau pengenalan
produk-produknya melalui iklan di media sosialyang jangkauan nya luas untuk
diakses siapapun dan dimanapun.
x
Komentar
Posting Komentar