PENGARUH BRAND IMAGE EIGER TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

FYI, tulisan ini dibuat untuk keperluan perkuliahan Bisnis Internasional di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.





BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang Penelitian
Persaingan antar produsen semakin ketat mengingat banyaknya produk sejenis yang dikeluarkan perusahaan sehingga konsumen bebas memilih produk mana yang dapat dipercaya, masing-masing perusahaan harus mempunyai strategi agar dapat menciptakan suatu keunggulan di antara para pesaingnya.
Untuk dapat menciptakan suatu keunggulan bersaing, perusahaan perlu memikirkan langkah-langkah atau strategi yang tepat untuk dilakukan agar perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Bagi perusahaan-perusahaan manufaktur, yang menciptakan berbagai Produk untuk memuaskan kebutuhan konsumen, maka salah satu langkah awal yang dapat dipikirkan oleh perusahaan adalah menentukan merek atau brand name suatu produk yang tepat pada produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Seringkali perusahaan-perusahaan mengabaikan fungsi dan  kegunaan dari suatu merek yang diberikan pada suatu produk, namun apabila diteliti lebih jauh lagi maka pengaruh merek suatu produk dapat mempengaruhi konsumen di dalam keputusan pembeliannya.
Menurut kutipan Tempo.com, Pelaku usaha perlengkapan luar ruangan atau outdoor tengah gencar berpikir keras guna menghasilkan inovasi produk seiring banyaknya kemunculan bisnis baru di sektor tersebut. Chairman PT Eigerindo Multi Produk Industri Ronny Lukito menuturkan, ledakan usaha perlengkapan outdoor terjadi sejak tiga tahun belakangan ini. Direktur PT Maha Nagari Nusantara - perusahaan produsen produk Torch--Ben W. Sudarmadji memaparkan brand perlengkapan outdoor dituntut untuk memiliki ciri khas produk sebagai salah satu ikon perusahaan.
Ramainya persaingan antara produk sejenis di pasaran membuat merek menjadi pembeda suatu produk satu dengan produk pesaing, maka dalam hal ini brand image menjadi sangat penting. Brand image yang positif berkaitan dengan loyalitas konsumen, kepercayaan konsumen yang baik mengenai merek tersebut dan kesediaan konsumen untuk menggunakan merek tersebut. Brand image yang positif membuat konsumen untuk lebih cenderung memilih merek dimasa yang akan datang dan menolak penawaran merek yang lain.
Suatu organisasi yang berupaya memperbaki image-nya harus sangat sabar. Image itu “lengket”, image akan tetap bertahan lama setelah organisasi berubah. Daya tahan image dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa  sekali orang memiliki image tertentu, mereka akan mempersepsikannya  secara konsisiten dengan image itu.
PT Eigerindo Multi Produk Industri atau lebih dikenal dengan nama Eiger ialah perusahaan nan terkenal dan terbesar di Indonesia, khususnya pada bidang manufaktur dan ritel peralatan petualangan. Eiger menjadi pioneer di bidangnya, dari proses nan panjang membuahkan hasil yakni kepercayaan konsumen, sebab kwalitas produk Eiger sangat bagus. Tak heran Eiger mendapatkan sejumlah ganjaran penghargaan sebagai produk dalam negeri terbaik.
Berikut adalah perbandingan harga antara produk eiger dengan produk luar yang kualitasnya tidak jauh berbeda, dapat disimpulkan bahwa dari segi harga kualitas dan kuantitas produk Carrier buatan Eiger kapasitas 65Liter jauh lebih murah daripadi produk Deuter kapasitas hanya 50Liter, kuliatas kedua produk ini sama besar, namun harga eiger lebih terjangkau yang sebagai produk local.
Produk Eiger juga banyak digunakan sebagai event promosi outdoor lifestyle seperti Ekspedisi Black Borneo di Kalimantan untuk memasarkan produk Carrier 75Liter. Ekspedisi Polwan Carstensz untuk memperingati acara hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 72. Serta menjadi sponsor dalam film documenter “Negeri Dongeng” yang dilakukan di 7 puncak gunung tertinggi di Indonesia.
Dalam hal ini saya dan rekan saya memilih produk Eiger yang banyak menyediakan produk atau alat-alat perlengkapan petualangan atau pecinta alam, tidak hanya perlengkapan petualangan, Eiger melakukan diferensiasi produknya dalam memperluas pangsa pasar contohnya seperti tas sekolah, tas travel, pakaian dengan mode saat ini atau lebih stylis. Meskipun Eiger melakukan diferensiasi produk tetap saja brand image ’Eiger’ citranya melekat di benak konsumen sebagai produk yang berkenan dengan petualangan. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Image ‘Eiger’ Terhadap Minat Beli Konsumen”.

1.2.            Rumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan dan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis, maka mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 
1.             Mencari tahu seberapa besar pengaruh brand image produk Eiger tehadap minat beli konsumen pada produk Eiger?
1.3.       Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, tujuan penelitian ini dilakukan untuk:
1.             Mengetahui seberapa besar pengaruh brand image produk Eiger terhadap minat beli konsumen pada produk Eiger.



BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.       Kerangka Teori
2.1.1. Brand
Di dalam pemasaran suatu usaha, unsur brand atau merek memiliki peran yang penting. The American Marketing Association dalam Kotler &Keller mendefinisikan brand atau merek sebagai, ˝A name, term,sign, symbol, or design, or a combination of them, intended to identify the goods or services of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of competitors.˝ Jika diartikan, maka brand atau merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan suatu barang atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari competitor  lain. Maka jika dilihat, penggunaan brand atau merek sendiri mencerminkan identitas dari produk atau jasa apa yang ditawarkan oleh penjual. Merek juga memiliki peran dalam mengidentifikasi sumber atau pembuat produk yang memungkinkan konsumen untuk mengevaluasi produk yang sejenis secara berbeda tergantung pada bagaimana merek itu sendiri. Evaluasi produk itu sendiri dapat dilakukan dari pengalaman masa lalu konsumen terhadap penggunaan produk serta bagaimana pemasaran penjualnya apakah memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak, Kotler & Keller  menyebutkan terdapat beberapa kriteria didalam pemilihan elemen merek, antara lain :
1.             Memorable (Mudah diingat)
Merupakan suatu kondisi yang diperlukan dalam membangun citra merek untuk mencapai tingkat kesadaran merek yang tinggi. Elemen merek yang mendukung tujuan akan mengesankan dan menarik perhatian sehingga memudahkan untuk diingat atau dikenal dalam pembelian atau konsumsi.
2.             Meaningful (Memiliki makna)
Elemen merek hendaknya memiliki suatu makna, baik dengan konten deskriptif atau persuasif. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa :
a.       Informasi umum tentang fungsi dari produk atau layanan
b.      Informasi spesifik tentang atribut tertentu dan manfaat merek

3.             Likeable (Dapat disukai)
Konsumen biasanya akan mencari suatu merek yang dapat menarik perhatiannya, dimana merek tersebut dapat disukai secara visual, verbal, maupun dengan cara lainnya.
4.             Transferable (Dapat ditransferkan)
Elemen dapat ditransferkan merupakan suatu langkah-langkah dimana elemen merek dapat menambah ekuitas merek untuk produk baru atau pasar baru.
5.             Adaptable (Mudah beradaptasi)
Adanya perubahan nilai-nilai konsumen dan adanya berbagai opini menyebabkan merek harus memiliki adanya elemen yang dapat berbaur dan mudah beradaptasi. Semakin mudah elemen merek beradaptasi dan fleksibel, semakin mudah pula untuk memperbaruinya. Contohnya saja logo dan karakter dapat diberikan tampilan baru atau desain yang baru untuk membuatnya tampil lebih moderen dan relevan.
6.             Protectable (Dapat dilindungi)
            Elemen merek yang terakhir adalah dapat dilindungi baik dalam hokum mapupun dalam persaingan. Pemasar harus memilih elemen merek yang dapat dilindungi secara hukum dan secara resmi mendaftarkannya pada badan hukum yang tepat dan memiliki merek dagang yang sah.

2.1.2. Peran Brand
Kotler & Keller (2012:242) berpendapat bahwa sebuah merek memiliki beberapa peran, antara lain :
1.      Merek memudahkan dalam proses pemesanan dan penelusuran suatuproduk
2.      Merek membantu untuk mengatur persediaan dan pencatatan akutansi
3.      Merek menawarkan perlindungan hukum atas aspek atau keunikanproduk yang dimiliki
4.      Merek menandakan suatu kualitas tertentu sehingga pembeli yang puasakan melakukan pembelian ulang
5.      Merek menjadi suatu sarana yang kuat untuk mengamankan keunggulankompetitif


2.1.3. Pengertian Brand Image
Menurut Kotler & Keller mendefinisikan brand imagesebagai ˝The perceptions and beliefs held by consumers, as reflected in theassociations held in consumer memory.˝ Hal ini dapat diartikan sebagai persepsi dan kepercayaan yang dipegang oleh konsumen, yang tercermin atau melekat dalam benak dan memori dari seorang konsumen sendiri. Persepsi ini dapat terbentuk dari informasi atau pengalaman masa lalu konsumen terhadap merek tersebut.
Kotler & Keller berkata bahwa ˝All companies strive tobuild a brand image with as many strong, favorable, and unique brandassociations as possible.˝ hal ini dapat diartikan semua perusahaan berusaha menciptakan citra merek yang baik dan kuat dengan menciptakan suatu merek seunik mungkin yang dapat menguntungkan.
Menurut Keller dalam Tjiptono, Merek bermanfaat bagi produsen, sebagai:
1.             Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian persediaan dan pencatatan akuntansi. 
2.             Bentuk proteksi terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
3.             Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
4.             Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing. 
5.             Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
6.             Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
Menurut Kotler dalam Kismono, merek dapat dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu:
1.             Brand name adalah bagian dari merek yang bisa dilafalkan. 
2.             Brand mark adalah suatu simbol atau desain yang digunakan untuk memberikan identitas pada produk atau untuk membedakannnya dengan produk lain.
3.             Trade character adalah brand mark yang mengambil bentuk fisik atau sifat manusia.
Merek (brand) merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran, karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk barang dan atau jasa tidak terlepas dari merek yang dapat diandalkan. Merek juga merupakan pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Merek merupakan strategi jangka panjang yang memiliki nilai ekonomis bagi konsumen maupun bagi si pemilik merek.Merek merupakan suatu tanda pembeda atas barang atau jasa dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sebagai tanda pembeda maka merek dalam satu klasifikasi barang atau jasa, tidak boleh memiliki persamaan antara satu dengan yang  lainnya. Merek atas barang lazim disebut sebagai merek dagang yaitu merek yang digunakan/ditempelkan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang, atau badan hukum.
2.1.4. Minat Beli
Minat beli merupakan aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan (afekti) dan pikiran (kognitif) terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan lalu minat beli sebagai kekuatan pendorong atau sebagai motif yang bersifat instristik yang mampu mendorong seseorang untuk menaruh perhatian secara spontan, wajar, mudah, tanpa paksaan dan selektif pada satu produk untuk kemudian mengambil keputusan membeli. Hal ini dimungkinkan oleh adanya kesesuaian dengan kepentingan individu yang bersangkutan serta memberi kesenangan, kepuasan pada dirinya. Jadi sangatlah jelas bahwa minat beli diartikan sebagai suatu sikap menyukai yang ditujukan dengan kecenderungan untuk selalu membeli yang disesuaikan dengan kesenangan dan kepentingannya dan juga dapat disimpulkan bahwa minat beli konsumen adalah kecendrungan responden untukbertindak sebelum keputusan membeli suatu barang.
2.1.5. Minat Beli Konsumen
Menurut Kotler minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya.
Menurut Mc. Carthy minat beli konsumen merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Jadi dapat disimpulkan minat beli konsumen adalah niatan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan pembelian suatu produk atau jasa dengan pertimbangan sebelum proses pembelian berlangsung.

2.1.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu :
a.              Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.
b.             Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.
c.              Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.
d.             Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.
e.       Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.
2.1.7.    Indikator Minat Beli Konsumen
Ada beberapa indikator-indikator minat beli konsumen sebagai berikut:
a.              Minat transaksional Yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. Hal ini bermaksud yakni konsumen telah memiliki minat untuk melakukan pembelian suatu produk tertentu yang ia inginkan.
b.             Minat referensial Yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. Hal ini bermaksud yakni seorang konsumen yang telah memiliki minat untuk membeli akan menyarankan orang terdekatnya untuk juga melakukan pembelian produk yang sama.
c.              Minat preferensial Yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
d.             Minat eksploratif, Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.


2.2.       Hipotesis
2.2.1.      Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen
Kotler & Keller mengakatakan bahwa suatu merek dapat membentuk niat konsumen untuk membeli merek yang paling mereka sukai. Konsumen sendiri memilih merek terbaik berdasarkan dari atribut terbaik yang mereka rasakan. Sedangkan Kotler & Armstrong mengatakan bahwa ˝Marketers are interested in the beliefs that people formulate about specificproducts and services because these beliefs make up product and brandimage that affect buying behavior.˝ Hal ini dapat diartikan sebagai pemasar tertarik terhadap keyakinan seseorang dalam menganalisa tentang produk atau jasa tertentu, karena keyakinan konsumen tersebut yang membentuk suatu produk dan citra merek yang akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Elemen dari merek sendiri akan memainkan peran penting dalam pembentukan suatu merek. Merek sendiri harus memiliki elemen yang bersifat deskriptif dan persuasif dimana merek dapat dengan mudah diingat dan disukai karena hal itu akan meningkatkan citra dari merek itu sendiri yang akan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap suatu merek produk. Sehingga brand image berpengaruh terhadap minat beli konsumen
2.3.       Pengumpulan Data
Dikutip dari laman eigerindo.co.id, Eiger hingga saat ini masih dipercaya sebagai salah satu produk outdoor paling unggul di Indonesia dengan kualitas terbaik dan bertaraf internasional. Berdasarkan review yang penulis dapatkan mengenai produk – produk yang Eiger keluarkan, banyak mendapatkan respon positif. Seperti yang dikutip dalam media sosial kaskus sebagai contoh berikut:
Produk Eiger juga gak kalah sama produk luar, kualitas boleh di adu. Ane pake tas, celana, sandal, sepatunya dari produk eiger” salah satu contoh komen positif atas pemakaian produk Eiger yang kami dapatkan dari media sosial kaskus.
        Kutipan dari smartbisnis.co.id juga mengatakan bahwa berkat respon positif dari para konsumen Eiger, Ronny Lukito selaku owner dari brand name Eiger tersebut membuka flagship store kedua di Seminyak, Kuta, Bali, Januari lalu. Dengan harapan bisa mendekatkan produk asli Bandung ini kepada wisatawan mancanegara yang tengah berkunjung ke Pulau Dewata.
Bali dipilih karena punya potensi besar untuk mengangkat nama Eiger di kancah internasional. Selain sebagai pintu untuk ekspor, flagship store di Bali juga bisa menjadi kantor representatif sekaligus kantor cabang untuk internasional. Pembukaan pasar ekspor ini merupakan momentum tepat setelah Eiger diakui dunia sejak diterima dalam pameran produk petualangan di Jerman.
Optimisme tersebut itu semakin besar dengan rencana membuka toko di Philipina dan Jerman, setelah sebelumnya di Malaysia. Target dalam tiga tahun mendatang adalah produk Eiger akan menjadi produk petualangan nomor satu untuk wilayah tropis. 



BAB III
ANALISIS DATA
Berdasarkan pengertian menurut Kotler & Keller yang mendefinisikan brand image sebagai ˝The perceptions and beliefs held by consumers, as reflected in the associations held in consumer memory.˝ Hal ini dapat diartikan sebagai persepsi dan kepercayaan yang dipegang oleh konsumen, yang tercermin atau melekat dalam benak dan memori dari seorang konsumen sendiri. Hal ini menunjukan bahwa meningkatkan atau menguatkan brand image pada suatu produk dapat bilang sebagai pondasi dari pemasaran, membuat konsumen percaya akan brand yang dibuat melalui kualitas barang yang baik dan selalu berinovasi merupakan hal utama bagi setiap perusaan. Membuat citra merek yang baik juga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen akan suatu merek yang terkemuka. Persepsi ini dapat terbentuk dari informasi atau pengalaman masa lalu konsumen terhadap merek tersebut.
Menurut Kotler minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk membeli agar dapat memilikinya. Artinya konsumen melihat suatu barang berdasarkan keinginannya sendiri, ketertarikan tersebut membuat konsumen memiliki keinginan untuk mencoba bahkan membeli produk tersebut.
Dalam kasus ini kita membahas produk dari eiger yang merupakan produsen alat-alat outdoor terkemukan di Indonesia, eiger telah lama berdiri dan terkenal memiliki barang-barang dengan kualitas nomor satu sampai dengan sekarang eiger banyak menciptakan inovasi dalam setiap produknya sehingga membuat eiger menjadi salah satu kiblat barang-barang outdoor di Indonesia yang banyak diikuti oleh pengusaha kecil barang outdoor. Merek asli bikinan Indonesia yang bernama lengkap PT. Eigerindo Multi Produk ini telah berproduksi sejak tahun 1993 kini outletnya tersebar di hamper setiap kota besar di Indonesia dan membuat eiger serius untuk terjun ke pentas internasional. Salah satu alasan kenapa eiger banyak diminati selain karena kualitasnya baik ialah karena nama eiger sendiri sudah melegenda. Tak hanya kualitas yang baik eiger juga merupakan spesialisasi dari bentuk desain yang mereka buat sangatlah inovatif dan mereka terus berkembang hingga sekarang.
Tagline yang diusung eiger kali ini yaitu Mountain And Jungle Cross Series, Engineered For Tropic Advanture, jargon ini seolah-olah menyiratkan bahwa merek luar kurang cocok jika dipakai di Indonesia yang beriklim tropis. Tamparan keras buat merek outdoor import , eiger gencar memposting taglinenya diberbagai media sosial. Hal ini menguatkan brand image mereka bahwa produknya memang dirancang untuk dipakai di daerah tropis.
Soal harga, eiger kini memang kian mahal di berbagai produknya hal ini dikarenakan bahwa eiger meningkatkan kualitas produknya untuk serius menggarap pasar internasional. Namun bila melihat salah satu  indikator dari minat beli yaitu Minat eksploratif, Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Masalah harga tidak menjadi yang utama bila melihat nama besar dari eiger yang sudah melegenda karena konsumen akan menilai bahwa barang yang dipakai merupakan salah satu barang yang branded di kelasnya.
Berarti menurut Kotler & Armstrong yang mengatakan bahwa ˝Marketers are interested in the beliefs that people formulate about specific products and services because these beliefs make up product and brand image that affect buying behavior.˝ Hal ini dapat diartikan sebagai pemasar tertarik terhadap keyakinan seseorang dalam menganalisa tentang produk atau jasa tertentu, karena keyakinan konsumen tersebut yang membentuk suatu produk dan citra merek yang akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Elemen dari merek sendiri akan memainkan peran penting dalam pembentukan suatu merek. Penelitian ini menunjukan bahwa brand image sangat berpengaruh dengan minat beli konsumen dan hal tersebut bisa diangkat oleh eiger untuk menggarap pasar internasional nya dengan brand image yang kuat dengan nilai sejarah, kualitas dan inovasinya.




BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.   Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.        Sesuai dengan tagline Produk Eiger yaitu Mountain And Jungle Cross Series, Engineered For Tropic Advanture, memang cocok untuk dipakai di daerah beriklim tropis terutama di Indonesia sendiri.
2.        Penelitian ini menunjukan bahwa brand image memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli konsumen dan hal tersebut bisa diangkat oleh eiger untuk menggarap pasar internasional nya dengan brand image yang kuat dengan nilai sejarah, kualitas dan inovasinya.
4.2.  Saran
   Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, maka saran yang dapat penulis berikan antara lain:
1.        Produk Eiger telah memiliki brand image yang baik sebagai produk yang berkualitas. Oleh karena itu brand image tersebut harus tetap dijaga dan dipertahankan dengan cara menciptakan produk yang mengutamakan standar mutu dan kualitas yang bagus ketika barang hendak dipasarkan. Karena membangun sebuah merek memerlukan waktu yang lama. Dengan brand image yang baik dapat menjaga loyalitas konsumen sehingga tetap menggunakan produk Eiger.
2.        Untuk menggarap pasar internasional dan lebih dikenal produknya, menurut penulis PT. Eigerindo Multi Produk sebaiknya lebih sering melakukan promosi atau pengenalan produk-produknya melalui iklan di media sosialyang jangkauan nya luas untuk diakses siapapun dan dimanapun.



x

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Attempted to "Burn Off" Pimples - Part I

Review Bioderma to "Burn Off My Pimples" - part II